NFT DAN KEAMANAN DIGITAL TANTANGAN DAN SOLUSI DALAM SISTEM INFORMASI
Non-Fungible Token (NFT) telah menjadi salah satu teknologi revolusioner di era digital, namun tidak terlepas dari tantangan, khususnya dalam hal keamanan digital. Salah satu risiko utama dalam transaksi NFT adalah peretasan. Karena NFT menggunakan teknologi blockchain yang bergantung pada jaringan internet, aset digital ini rentan terhadap serangan siber seperti pencurian data pribadi, manipulasi kontrak pintar (smart contract), hingga pembobolan dompet digital. Selain itu, pelanggaran hak cipta juga menjadi perhatian serius, di mana aset digital yang telah dijadikan NFT dapat diduplikasi atau digunakan secara tidak sah tanpa izin pemilik aslinya.
Dalam mengatasi tantangan ini, pendekatan Sistem Informasi dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan NFT. Salah satu langkah penting adalah penerapan autentikasi multi-faktor (MFA) pada dompet digital dan platform NFT, sehingga hanya pengguna yang memiliki akses autentik dapat melakukan transaksi. Selain itu, edukasi kepada pengguna juga sangat penting agar mereka memahami cara mengamankan aset digital mereka, termasuk mengenali potensi serangan phishing atau malware. Sistem audit berbasis blockchain juga dapat digunakan untuk memverifikasi keaslian transaksi, memastikan tidak ada manipulasi dalam catatan data.
Solusi berbasis blockchain memiliki peran kunci dalam melindungi data NFT. Teknologi ini memungkinkan pencatatan transaksi yang transparan, terdesentralisasi, dan sulit untuk diubah oleh pihak yang tidak berwenang. Kontrak pintar dapat dirancang untuk mengatur hak akses dan distribusi NFT dengan mekanisme enkripsi canggih, memastikan keamanan aset digital dari tahap pembuatan hingga penggunaannya. Selain itu, pengembangan protokol blockchain yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi dapat menjadi langkah penting untuk mendukung keberlanjutan teknologi ini di masa depan.
Raih #MasaDepanMu bersama Telkom University
Sistem Informasi Kampus Jakarta