Peran Teknologi Informasi pada Manajemen Rantai Pasok
Disini
kita akan membahas peran teknologi pada manajemen rantai pasok. Namun sebelum
kita membahas tentang peran teknologi informasi pada manajemen rantai pasok,
kita harus mengetahui terlebih dahulu apa sebenarnya manajemen rantai pasok
itu.
Apa
itu Manajemen rantai pasok atau supply
chain management?
Manajemen
rantai pasok atau supply chain management
adalah sebuah proses pengelolaan untuk distribusi produk atau jasa dari bahan
baku menjadi sebuah produk atau jasa melalui aliran fisik, uang dan informasi
yang melibatkan pemasok, manufaktur, retail dan konsumen.
Setelah
kita mengetahui apa itu manajemen rantai pasok lalu apa hubungannya dengan
teknologi informasi? Berikut ini kita akan bahas apa sebenarnya peran teknologi
informasi pada manajemen rantai pasok
Apa
peran teknologi informasi pada manajemen rantai pasok?
Kita tau bahwa manajemen rantai pasok
adalah sebuah proses pengelolaan untuk mendistribusikan produk ataupun jasa,
dimana teknologi informasi mempunyai peran yang sangat penting dalam setiap
proses mulai pemasok sampai ke konsumen.
Beberapa peran teknologi informasi pada
manajemen rantai pasok adalah sebagai berikut:
·
Dalam
mengembangkan manajemen rantai pasok di dalam suatu perusahaan, teknologi
informasi tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi informasi karena
prinsip-prinsip dasar yang ada pada manajemen rantai pasok lahir dari kemajuan
teknologi.
·
Teknologi
informasi juga membantu membuat keputusan yang lebih tepat karena kekuatan
analitis nya terdapat pada komputer dalam proses pengambilan keputusannya.
·
Pengiriman
data permintaan dan penawaran menjadi lebih cepat pada suatu perusahaan juga
membutuhkan teknologi informasi, dimana data permintaan dari konsumen dan
pemasok dapat terintegrasi dengan baik sehingga gambaran akurasi permintaan
dapat dilihat untuk proses bisnisnya.
Peranan teknologi
informasi di manajemen rantai pasok juga dapat dilihat dari perspektif teknis
dan perspektif majerial.
1. Perspektif
Teknis
·
Fungsi
Penciptaan
Untuk mengubah fakta-fakta atau pun kejadian
sehari-hari yang dapat kita jumpai pada bisnis di suatu perusahaan menjadi
format data kuantatif diperlukan teknologi informasi yang harus menjadi sarana
atau mediumnya.
1.
Contoh fungsi penciptaan secara manual,
misalnya dalam menginput data harus melibatkan seorang user dalam proses input
data terhadap fakta-fakta dalam aktivitas sehari-hari yang perlu untuk direkam.
Contohnya yaitu catatan pengeluran
keuangan, pesanan konsumen, barang yang keluar dari gudang, keluhan pelanggan
dan lain sebagainya.
2.
Contoh fungsi penciptaan secara otomatis,
misalnya saat melakukan input data tidak melibatkan manusia di dalamnya dan
hanya melibatkan teknologi untuk memasukkan informasi tersebut ke database.
Contohnya pengunaan barcode untuk kode barang, penggunaan kartu kredit untuk melakukan
pembayaran, smart card untuk data
pelanggan dan lain sebagainya.
Dari uraian diatas
dapat kita tarik kesimpulan bahwa teknologi informasi berperan untuk mengolah informasi
yang di dapatkan dengan berbagai konteks organisasi yang ada menjadi sebuah knowledge yang nantinya dapat di akses
oleh semua pihak di dalam suatu perusahaan
·
Fungsi
Penyebaran
Dari semua fakta, data, informasi dan knowledge yang telah di dapat, teknologi
informasi memiliki fungsi-fungsi yang berhubungan dengan aspek penyebaran.
1. Gathering
Teknologi informasi berperan
dalam memiliki fasilitas yang mampu untuk mengumpulkan semua fakta, data,
informasi dan knowledge yang telah di
dapat dan meletakkannya di dalam suatu media berbasis digital. Media tersebut
harus mampu untuk menganalisa berbagai karakteristik unik dari setiap fakta,
data, informasi dan knowledge terkait
yang kemudian akan di representasikan ke dalam berbagai format media seperti
suara (audio), teks, gambar (image),
gambar bergerak (video) dan lain sebagainya.
2. Organising
Teknologi
informasi berperan memiliki mekasnisme yang baku dalam mengorganisasikan
penyimpanan fakta, data, informasi dan knowledge
yang telah di dapatkan ke dalam media penyimpanan. Dimana untuk
mengorganisasikan semua fakta, data, informasi dan knowledge tersebut dibutuhkan konsep-konsep struktur data, basis
data dan sistem berkas yang merupakan dasar-dasar ilmu dalam pengorganisasian.
3.
Selecting
Teknologi
informasi berperan dalam menyediakan fasilitas untuk memudahkan perusahaan
dalam melakukan pencarian dan pemilihan fakta, data, informasi dan knowledge saat informasi tersebut
dibutuhkan.
4.
Synthesizing
Teknologi
informasi berperan untuk mengintegrasikan beberapa fakta, data, informasi dan knowledge untuk memudahkan perusahaan
dalam mengambil keputusan dalam bisnisnya.
5.
Distributing
Teknologi
berperan menjadi infrastruktur yang mampu menyalurkan berbagai fakta, data,
informasi dan knowledge dari media
penyimpanan ke pihak yang membutuhkan. Dalam proses ini juga harus diperhatikan
kecepatan akses, penting tidaknya fakta, data, informasi dan knowledge dan lain sebagainya.
2. Perspektif
Majerial
·
Minimize Risks
Pada
setiap bisnis pasti memiliki risiko yang berasal dari ketidakpastian dari
berbagai hal dan akspek eksternal lain di luar kontrol perusahaan. Contohnya
perilaku konsumen yang dinamis, jadwal pemasokan barang yang bisa saja tidak
tepat waktu, jumlah permintaan produk yang tidak menentu dan kurs mata uang
yang berfluktuasi dan faktor lainnya. Untuk mengurangi risiko yang terjadi,
perusahaan dapat menggunakan berbagai jenis aplikasi yang sudah ada seperti forecasting, financial advisory, market
review, planning expert dan lain sebagainya.
Teknologi
informasi berperan untuk membantu mengurangi risiko bisnis yang ada dan menjadi
sarana dalam membantu manajemen dalam mengelola risiko yang dihadapi.
·
Reduce Cost
Teknologi
informasi berperan dalam menawarkan perbaikan efisiensi dan mengoptimalisasi
proses bisnis di dalam perusahaan.
·
Value
Teknologi
informasi berperan dalam menciptakan value tersebut dan menjadi sarana efektif
untuk mengidentifikasi hal-hal yang di transformasikan menjadi value bagi
pelanggan perusahaan.
·
Create
New Realities
Pesatnya suatu teknologi internet dengan seiring
perkembangan teknologi informasi mampu menciptakan arena bersaing bagi
perusahaan yaitu di dalam dunia maya.